Keberhasilan ini semakin istimewa mengingat perjalanan akademis Nasliati yang berbeda dari kebanyakan mahasiswa lainnya. Berdomisili dan bekerja di Jakarta, Nasliati harus menempuh perjalanan udara setiap minggu ke Banda Aceh demi mengikuti perkuliahan.
Semangat dan dedikasi yang tinggi ditunjukkan dengan perjalanan yang ditempuhnya secara rutin menggunakan pesawat terbang untuk menghadiri kelas di hari Jumat-Sabtu, demi memenuhi kewajiban akademis lainnya.
"Saya ingin mengenang perjalanan awal saya kuliah di USK. Saya menempuh perjalanan dari Jakarta ke Aceh setiap akhir pekan untuk mengikuti perkuliahan. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang dedikasi, kegigihan, dan semangat pantang menyerah dalam meraih mimpi," kata Nasliati.
Dalam pidatonya pada acara wisuda lokal Pascasarjana yang dilaksanakan di Gedung Pascasarjana USK pada 14 Mei 2024, ia menyampaikan rasa syukurnya. Terima kasih kepada Sekolah Pascasarjana USK yang telah memberikan kesempatan kepadanya sebagai perwakilan dari mahasiswa untuk memberikan kesan dan pesan selama menempuh pendidikan di sini. Seperti para dosen yang telah membimbing dan mengantarkannya dalam perjalanan akademik ini.
"Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada staf prodi dan staf sekolah pascasarjana USK yang selama ini telah banyak membantu kami secara administrasi. Kepada teman-teman seangkatan, terima kasih telah berbagi keceriaan dan dukungan selama masa perkuliahan," ucapnya.
Nasliati juga berbagi kenangan dan pengalaman selama masa studinya, termasuk keterlibatannya dalam program Joint Supervision dan Research Attachment di Kobe University-Jepang, serta penelitian kolaborasi dengan Griffith University yang didanai pemerintah Australia melalui KONEKSI.
"Kesempatan ini membuka mata kami terhadap dunia akademik yang lebih luas, memperkaya wawasan, dan memperkuat jaringan pertemanan dengan para akademisi dari berbagai negara," ungkapnya.
Koordinator Program Studi Ilmu Kebencanaan USK, Dr. Rina Suryani Oktari menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian Nasliati. Menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain dan menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan yang tepat, impian untuk meraih prestasi akademik yang gemilang bisa terwujud.
"Mahasiswa seperti Nasliati menunjukkan bahwa meskipun ada kendala jarak dan waktu, komitmen untuk pendidikan tetap dapat dijaga. Ini adalah pencapaian luar biasa yang patut dicontoh," ujar Rina.
Lulus Tanpa Skripsi
Semetara itu, Qodri Yudit Angesta dan Farid Muhammad Arie, mahasiswa Prodi Teknik Kimia angkatan 2020 Fakultas Teknik (FT), Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil lulus tanpa perlu menyelesaikan skripsi dan tugas akhir.
Mereka punya prestasi global, salah satunya berupa pra-rancangan pabrik kimia yang terkenal sulit dan kompleks di kalangan mahasiswa Program Studi Teknik Kimia. Kedua mahasiswa tersebut akan mengikuti proses wisuda USK ke-161 Periode Februari -April 2024, Kamis 16 Mei 2024 di Gedung AAC Dayan Dawood.
Mereka tergabung di The Gabe Oil team di bawah bimbingan dosen program studi Teknik Kimia, Dr. Ir. Farid Maulana, S.T, M.Eng. dan Ir. Teuku Mukhriza, S.T, M.Sc. Sebagai hadiah atas prestasi gemilang mereka, kedua mahasiswa ini dibebaskan dari kewajiban menyusun tugas akhir.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, kerja keras, dan keunggulan akademis yang telah ditunjukkan oleh Qodri dan Farid.
“Penghargaan bebas skripsi tugas akhir ini diberikan langsung oleh pihak Prodi Teknik Kimia USK sebagai bentuk apresiasi kepada kami atas keberhasilan menjuarai kompetisi bergengsi (IPDC) di Cepu. Kami sangat bersyukur atas apresiasi yang diberikan," kata Qodri ketua tim The Gabe Oil.
Dikatakan Qodri, prestasi yang mereka capai bukanlah hal yang. mudah. Ia memiliki prinsip tidak ada jalan yang mulus dalam meraih kesuksesan. Namun, hal yang membuat ia dan tim berbeda adalah mereka tidak pernah menyerah dan berhenti, melainkan terus mencoba.
Motivasi besar yang mendorong mereka hingga berhasil menjuarai kompetisi tersebut adalah tidak lain ingin berkontribusi dalam membanggakan almamater Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik.
Kompetisi ini terkenal sulit dan sangat kompleks dikarenakan kita harus merancang pabrik kimia dari nol. "Hingga pada tahap akhir kita harus menguji dan mengevaluasi apakah pabrik tersebut layak untuk didirikan atau tidak dari berbagai aspek," pungkasnya.
Sementara itu, Rektor USK, Prof Marwan, berharap prestasi tersebut akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk terus mengejar keunggulan dan mencapai prestasi luar biasa di tingkat nasional maupun internasional.
"Selamat atas prestasi yang diraih mahasiswa FT USK. Apa yang telah direngkuh, Insya Allah bisa menginspirasi mahasiswa USK lainnya untuk makin berprestasi," ucap Prof Marwan. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment