lamurionline.com -- Banda Aceh – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Konferensi Internasional Bahasa Arab Ar-Raniry (KIBAR-1) dengan tema "Pentingnya Pembelajaran Bahasa Arab di Universitas, Madrasah, dan Ma'had."

Kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 2 Gedung B FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada Rabu (26/6/2024). Acara dibuka oleh Dekan FTK UIN Ar-Raniry, Safrul Muluk, yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Mumtazul Fikri.

Konferensi ini diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari dosen, guru, mahasiswa, dan masyarakat umum. Acara ini dilakukan secara hybrid, memadukan metode daring dan luring untuk menjangkau seluruh peserta.

Dalam sambutannya, Mumtazul Fikri mengungkapkan bahwa bahasa Arab tidak hanya menjadi alat komunikasi antarbangsa, tetapi juga merupakan sarana utama dalam membangun komunikasi antarumat beragama. Ia juga berbagi pengalaman penelitiannya di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Baru-baru ini, saya menemukan pengalaman unik di Kupang, Nusa Tenggara Timur, meski hanya 20% muslim, terdapat masyarakat Kristen yang memahami Bahasa Arab dengan baik dan memiliki latar belakang pendidikan mumpuni hingga bisa kuliah di Mesir,” ujarnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Prodi PBA FTK UIN Ar-Raniry, Tarmizi Ninoersy, dalam sambutannya menyatakan bahwa KIBAR-1 adalah konferensi internasional perdana yang digelar oleh Prodi PBA pada tahun ini. Ia menekankan perlunya semangat dan dukungan dari semua pihak agar kegiatan seperti ini dapat diadakan setiap tahun.

"Kami berharap konferensi internasional Bahasa Arab dapat digelar setiap tahun, sehingga mahasiswa dan dosen PBA dapat saling berkontribusi dalam peningkatan dan publikasi karya penelitian pada proceeding KIBAR yang dapat diakses secara online oleh para pemangku kepentingan,” ujarnya.

Menurutnya, pemahaman Islam akan lebih mudah jika seseorang memahami bahasa Arab dengan baik. Terlebih, bahasa Arab telah diperkenalkan langsung oleh para Nabi dan Rasul sebagai pengantar risalah kepada umat manusia.

"Selain menjadi bahasa komunikasi antar sesama muslim, bahasa Arab juga merupakan bahasa internasional yang harus dipahami oleh seluruh bangsa dan negara, serta merupakan bahasa Al-Qur'an. Oleh karena itu, bahasa Arab sangat penting untuk dipelajari, dipahami, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Sudan, yaitu Syeikh Abdul Ghani Said Ali, pendiri dan pengajar di Markas at-Tibyan, Sudan, dan Hendri Julian, Pembina Yayasan Zaweeya Islamic Center Indonesia serta alumnus dari universitas ternama di Sudan. [ ]

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top