lamurionline.com -- Banda Aceh -- Universitas Syiah Kuala (USK) lewat UKM HiMPHarsia Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) kembali berperan dalam pemeriksaan ternak sehat layak kurban untuk Idul Adha 2024. Pelepasan Supervisi Pemeriksaan dan Penyembelihan Hewan Qurban (SPPHQ) 2024 di halaman Kantor Gubernur Aceh, Selasa, (11/6/2024).

Ketua UKM HiMPHarsia USK, Kurnia Ramadhani mengatakan, dalam pelaksanaan, pihaknya berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Aceh dan Dinas Peternakan Aceh.

"SPPHQ bertujuan untuk memastikan kesejahteraan hewan selama proses penyembelihan, menjamin hewan qurban bebas dari zoonosis, menjamin keamanan dan kelayakan daging, serta memastikan higiene dan sanitasi dalam proses penyembelihan hewan qurban," ujar Kurnia.

Ketua PDHI Cabang Aceh, drh. Nurdiansyah Alasta, M.Kes menyebutkan, jumlah peserta yang mengikuti apel launching Tim Bersama di Aceh lebih kurang 600 orang dari PDHI, mahasiswa FKH USK, dan Dinas Peternakan Aceh. Mereka akan tersebar di 36 desa dan 51 titik yang tersebar di Aceh.

Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, mengapresiasi kolaborasi itu, yang akan melaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, di sejumlah desa yang ada di Aceh. Hal ini ia sampaikan kala memimpin launching tersebut.

Dia mengatakan, pemeriksaan itu bukan hanya bermanfaat kepada hewan yang disembelih, tetapi juga bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

"Hewan yang sehat bukan hanya menjadi syarat dalam pelaksanaan ibadah kurban, tetapi juga menjamin kualitas daging yang dihasilkan, dalam konteks agama, kesehatan hewan kurban menjadi fokus utama untuk memastikan  kehalalan dan kesucian ibadah kurban kita," kata Bustami.

Kepada tim pemeriksaan kesehatan hewan kurban, dirinya berharap agar dapat menjalankan tugas dengan profesionalisme tinggi dan penuh tanggung jawab. Ia meyakini bahwa dengan pelayanan yang prima kepada masyarakat, kegiatan ini akan memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak yang terlibat.

"Kegiatan itu merupakan bukti nyata kepedulian dan kekuatan sinergi antara pemerintah, lembaga akademis, dan masyarakat terhadap kesehatan masyarakat dan kelancaran pelaksanaan ibadah Idul adha," ucap Bustami. (Sayed M. Husen)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top