LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH - Duta Besar Jerman untuk Indonesia kembali sambangi Universitas Syiah Kuala (USK), yang membuat hubungan USK dengan Jerman kian rrat. Pertemuan yang turut dihadiri seluruh dekan di kampus ini, berlangsung di Ruang VIP Gedung AAC USK, Kampus Darussalam, Kamis (4/7/2024).

Dubes Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel mengatakan, pihaknya memahami sekaligus mengapresiasi kerjasama antara Pemerintah Jerman dengan USK sudah berjalan dalam tempo waktu yang cukup lama, yaitu sejak 2019.

Kerjasama yang bergerak di bidang penyediaan scholarship dan pertukaran pelajar, sehingga akan dilakukan penguatan kerjasama ini, guna dapat mendukung peningkatan kualitas mahasiswa USK.

"Hal yang menarik perhatian adalah USK yang lebih mengedepankan ilmu praktikal, yang mana dipercaya dapat menjadi suatu hal yang positif daripada metode pembelajaran konvensional, sehingga mendukung peningkatan penelitian dan kreasi hal baru," jelas Ina.



Lebih jauh, dirinya menilai, kegiatan technopreneur juga harus didukung agar mahasiswa USK dapat mengejar ketertinggalan teknologi, sehingga gap tersebut dapat dipangkas dan dapat memajukan dan memudahkan masyarakat Aceh dalam menjalani kehidupan sehari-hari di era teknologi tinggi.

"Salah satu upaya menjaga keberlangsungan kerjasama dengan USK, yaitu dengan melakukan pertukaran tenaga ajar, sehingga dapat meningkatkan kualitas pengajar di USK," ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU mengaku terkesan dengan upaya Jerman merawat hubungan baik yang sudah lama terajut. Sejumlah program yang pernah dan akan dijalani menjadi bukti kedua pihak saling mendukung.

"Masih sangat terbuka peluang lainnya bagi Jerman untuk berkontribusi bagi USK, sebagai salah satu mitranya, apalagi USK saat ini sedang berakselerasi menjadi World Class University (WCU)," kata Prof Agussabti. (Sayed M. Husen)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top