Kemenangan ini bukan hanya prestasi individu, tetapi juga merupakan kebanggaan besar bagi Aceh, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar. Ibnu Hibban, anak bungsu dari lima bersaudara, adalah buah cinta pasangan Ismail dan Salma dari Desa Lampanah Baro. Sejak duduk di bangku SMA, Ibnu telah menunjukkan minat besar terhadap olahraga tinju, sebuah pilihan yang tak biasa di tengah komunitasnya. Namun, dengan tekad yang kuat dan dukungan penuh dari keluarganya, Ibnu berhasil mewujudkan impiannya menjadi petinju profesional.
Dalam sebuah wawancara singkat setelah pengalungan medali, Ibnu menyampaikan rasa syukurnya dan memberikan pesan penuh inspirasi bagi para juniornya di SMA Negeri 1 Indrapuri. "Pesan saya kepada adik-adik, kalian adalah aset masa depan. Berjuanglah untuk masa depan dan sayangi orang tua. Kita tidak boleh cepat berpuas diri, tetap rendah hati. Saya bangga atas pencapaian ini," ujarnya dengan penuh semangat.
Pesan Ibnu tidak hanya menyentuh hati para siswa, tetapi juga para guru dan staf di sekolahnya. Khairul Zami, S.Pd., M.Pd., pelaksana tugas Kepala SMA Negeri 1 Indrapuri, tempat Ibnu menempuh pendidikan SMA, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. "Ibnu Hibban adalah teladan bagi para siswa lainnya. Ia menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan tekad, mimpi apa pun bisa dicapai. Ibnu adalah anak yang sangat menghormati orang tua, dan itu adalah salah satu kunci keberhasilannya," ungkap Khairul.
Perjalanan Ibnu untuk meraih medali perunggu ini tidaklah mudah. Sebagai seorang atlet yang berasal dari daerah yang tidak dikenal sebagai pusat olahraga tinju, Ibnu harus menghadapi berbagai tantangan. Ia harus berlatih keras, seringkali dengan fasilitas yang terbatas, serta berjuang mengatasi ketidakpastian dalam karier olahraganya. Namun, semangat juang dan dedikasinya membuahkan hasil manis.
Ibnu Hibban dikenal sebagai sosok yang rendah hati, meski telah mengukir prestasi di tingkat nasional. Ia selalu menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua dan tidak pernah melupakan asal-usulnya. Ibnu kerap kali mengingatkan para juniornya di Indrapuri untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, di samping mengejar cita-cita.
Capaian Ibnu ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya dan keluarganya, tetapi juga membawa nama harum bagi Aceh di kancah nasional. Khairul Zami berharap prestasi ini menjadi pemicu semangat bagi siswa-siswa lain di Aceh untuk berprestasi di berbagai bidang, baik olahraga maupun akademik. "Ibnu telah menunjukkan bahwa setiap cita-cita harus diperjuangkan. Saya berharap ia dapat terus berkiprah di ajang yang lebih tinggi dan membawa nama Aceh ke pentas nasional bahkan internasional," tambah Khairul.
Perjalanan Ibnu Hibban belum berakhir. Ia masih memiliki banyak mimpi dan target yang ingin dicapai. Dengan semangat yang tak pernah padam dan dukungan dari berbagai pihak, Ibnu siap untuk melangkah lebih jauh, membawa nama Aceh ke pentas yang lebih tinggi. Medali perunggu di PON XII hanyalah awal dari perjalanan panjang seorang atlet muda yang bertekad untuk terus mengukir prestasi dan membanggakan daerah asalnya.*
0 facebook:
Post a Comment