Dalam sambutannya, Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman menekankan pentingnya menjaga nama baik lembaga selama mengikuti ajang tersebut. "Kontingen tidak hanya membawa nama pribadi, tetapi membawa nama besar almamater UIN Ar-Raniry. Saat membawa nama lembaga, ada perbedaan dalam performa yang ditampilkan dibandingkan saat mengikuti event secara individual," ujar Prof Mujiburrahman.
Mujib juga menyoroti pentingnya menjaga kestabilan emosional selama bertanding. "Saat membawa nama institusi, beban emosional tentu lebih besar. Oleh karena itu, atlet dan official harus mampu mengelola tekanan tersebut dengan sikap disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta menjaga kerja sama tim yang solid," tambahnya.
Rektor berharap, para atlet UIN Ar-Raniry Banda Aceh dapat menunjukkan prestasi yang membanggakan di ajang tersebut. "Kami berharap kontingen mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya dan pulang dengan membawa prestasi, tidak hanya untuk kampus, tetapi juga untuk Aceh di kancah nasional," tuturnya.
Selain itu, Prof Mujiburrahman juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya Melayu dan Islam yang menjadi ciri khas masyarakat Aceh. "Budaya Melayu dan Islam yang kita miliki harus terus dijaga dengan baik. Ini adalah identitas kita, dan sering kali penilaian terhadap kita dimulai dari perilaku dan etika. Menjaga marwah UIN Ar-Raniry dan Aceh adalah tanggung jawab kita bersama," tegasnya.
Ketua Kontingen UIN Ar-Raniry, Reza Idria, menjelaskan bahwa kontingen terdiri dari 30 kontingen yang akan berkompetisi di 13 cabang lomba, dengan dukungan 12 official dan dua koordinator. "Total ada 44 orang yang akan berangkat untuk mengikuti Seiba International Festival yang berlangsung dari 23 hingga 29 September 2024," jelasnya.
Adapun cabang lomba yang akan diikuti oleh kontingen UIN Ar-Raniry meliputi seni tari, pembacaan puisi, teater, film, monolog, MTQ, hifzil quran, qashidah, catur, stand-up comedy, panahan, makalah karya ilmiah, dan kaligrafi.*
0 facebook:
Post a Comment