lamurionline.com -- Lhokseumawe - Geliat literasi di Kota Lhokseumawe semakin bersinar cemerlang dengan terbitnya buku karya Afifah Nailatul Izzah Siregar siswa SMAN 1 Lhokseumawe. Penulis remaja yang akrab disapa Izzah Siregar saat ini sedang duduk di bangku kelas X SMAN 1 Lhokseumawe. Ia mulai akrab dengan dunia tulis menulis sejak duduk di bangku SD. Izzah sudah ikut  menulis dalam 10 judul buku antologi bersama para penulis cilik nasional lainnya. 

“Izzah merupakan siswa berprestasi di sekolah, ia siswa yang lincah dan cerdas. Izzah sangat mencintai buku dan akrab dengan dunia literasi,” ungkap Hamdani Mulya guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Lhokseumawe.

Hamdani Mulya guru pegiat literasi dan penulis buku kearifan lokal sangat antusias mengapresiasi buku karya Izzah Siregar. Serta menyambut baik kehadiran buku tersebut.

“Semoga Izzah terus mengasah bakat dan minatnya dalam menulis buku-buku karya lainnya. Semoga karyanya bersanding dengan buku-buku karya penulis nasional,” sambung Hamdani Mulya guru pembimbing literasi di sekolah Izzah Siregar.

Penulis muda berbakat, Izzah Siregar, merayakan peluncuran buku terbarunya yang berjudul “Anabulku Sayang” pada Rabu, (23/10/2024). Acara yang berlangsung di sebuah kafe di Kota Lhokseumawe ini berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk pegiat literasi, akademisi, hingga berbagai tokoh masyarakat. Peluncuran ini menjadi momen penting bagi Izzah dan perkembangan literasi di Aceh.

Buku “Anabulku Sayang”, yang diterbitkan oleh Pilar Pustaka Publishing, terdiri dari 100 halaman dan mengisahkan cerita hangat tentang hewan peliharaan yang menjadi sahabat setia. Izzah berharap karyanya dapat menginspirasi dan meningkatkan kepedulian terhadap hewan.

Sementara itu, Farhan Zuhri Baihhaqi, seorang sastrawan yang saat ini ikut menjabat sebagai anggota di DPRK (Dewan Perwakilan Rakyat Kota) Lhokseumawe, juga hadir dan menyampaikan rasa bangganya.

“Saya sangat bangga dengan pencapaian Izzah," ungkap Farhan Zuhri Baihhaqi.

“Karya ini tidak hanya menunjukkan bakatnya yang luar biasa, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda di Aceh untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam dunia literasi,” ujarnya.

Saprina, Founder Komunitas Literasi Kayang, menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian Izzah.

“Salah satu penulis yang ikut dalam parade 60 hari Berkarya solo, Alhamdulillah Izzah sudah berhasil melewati tantangan tersebut,” ujar Saprina.

“Semoga apa yang Izzah lakukan bisa menjadi keberkahan di hadapan Allah, dan menjadi inspirasi untuk teman-teman di seluruh Indonesia, khususnya di Aceh, bahwa anak-anak muda bisa berkarya,” Saprina menambahkan dengan penuh berharap.

Acara ini juga dihadiri oleh Jon Darmawan, S.Pd., M.Pd., Pengurus Wilayah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh, yang menyatakan dukungan penuh IGI Aceh terhadap kegiatan literasi semacam ini.

“Kami rutin mengadakan pelatihan program penulisan untuk para guru, dan sudah banyak melatih guru dalam dunia penulisan. Nantinya, para guru tersebut diharapkan dapat melatih siswa-siswa di sekolah mereka,” tutur Jon Darmawan.

Buku “Anabulku Sayang” dapat diperoleh di alamat Jl. Darussalam, Gang Perwira, No 7, Kampung Jawa Baru, Lhokseumawe. Peluncuran buku ini diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk lebih aktif berkarya dalam dunia literasi dan memberikan inspirasi bagi masyarakat luas, khususnya di Aceh. (Laporan: HM)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top