Sebagai contoh, seorang calon gubernur yang menjanjikan program pemberdayaan ekonomi berbasis syariah perlu menunjukkan langkah konkret, seperti membangun sinergi dengan lembaga keuangan syariah atau melibatkan masyarakat dalam ekosistem ekonomi tersebut. Tanpa kemampuan implementasi, janji-janji tersebut hanya akan menjadi retorika kosong yang menggerus kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan daerah.
Dalam Pilkada Aceh, kita memerlukan pemimpin yang tidak hanya pandai berargumentasi di panggung debat, tetapi juga memiliki kompetensi manajerial untuk merancang kebijakan, membangun konsensus, dan mengeksekusi program dengan tepat sasaran. Pemimpin dengan kualitas ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat Aceh.
Dengan demikian, ini menjadi pengingat penting bagi para pemilih Aceh untuk lebih cermat memilih pemimpin berdasarkan kemampuan implementasi nyata, bukan sekadar retorika politik. Aceh memerlukan pemimpin visioner yang dapat menjembatani antara gagasan besar dan kebutuhan masyarakat sehari-hari, membawa provinsi ini menuju masa depan yang lebih baik.
0 facebook:
Post a Comment