Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ahmad Zayadi, menjelaskan, KIA 2024 memberikan penghargaan dalam empat kategori: Penulis ASN, Penulis Masyarakat, Pegiat Literasi, dan Perpustakaan Masjid. Dari total 437 peserta yang mendaftar, seleksi ketat melibatkan wawancara dan presentasi para finalis di hadapan dewan juri yang berkompeten.
Para pemenang menerima uang pembinaan hingga Rp25 juta, trofi, dan sertifikat. Selain itu, Kemenag berencana menambah kategori penghargaan seperti “Penerbit Buku” dan “Book of The Year” di KIA mendatang.
Zayadi mengatakan, KIA berikutnya akan ditahun depan. Kemenag menargetkan peningkatan jumlah peserta menjadi 600 orang dan pengembangan platform digital untuk perpustakaan masjid.
“Kategori Perpustakaan Masjid juga akan dipecah berdasarkan tipologi masjid, seperti Masjid Raya, Masjid Agung, dan Masjid Jami’,” ujarnya.
Langkah ini, lanjut Jayadi, diharapkan mampu mendukung penguatan tradisi literasi yang pernah menjadi pilar peradaban Islam gemilang.
“Kami ingin literasi keagamaan Islam menjadi salah satu kunci dalam membangun bangsa yang berdaya saing tinggi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pengelola MRB, menyampaikan rasa syukur atas prestasi nasional dan penghargaan tehadap perpustakaan MRB, yang selama ini telah berperan meningkatkan literasi dan memakmurkan masjid dengan kegiatan-kegiatan pengembangan ilmu dan pengetahuan.
“Perpustaan MRB yang telah rintis cukup lama oleh pengurus masjid, remaja masjid dan kemudian mendapat dukungan prodi perpustakaan UIN Ar-Raniry selama ini mendapat dukungan berbagai pihak, pemerintah dan swasta,” ungkapnya.
Ia menyampaikan komitmen, akan terus mengembangkan perpustakaan MRB dengan berbagai inonasi, kegiatan pendukungan, dan kolaborasi dengan pegiat literasi, sehingga keberadaan perpustakaan tetap dibutuhkan masyarakat di tengah-tengah derasnya arus teknologi ingformasi dan gidaan media sosial.
“Jika negara kita ingin maju, kita harus melihat tingkat literasi masyarakatnya. Literasi ini menjadi cermin dari peradaban suatu bangsa,” ujar Kamaruddin .
Kamaruddin juga menyoroti pentingnya membudayakan membaca di luar sekadar pesan singkat, tetapi memperluas wawasan melalui buku-buku berkualitas. Ia menyebut bahwa posisi literasi Indonesia di peringkat ke-100 dari 208 negara (UNESCO) perlu ditingkatkan. Literasi keagamaan Islam, menurutnya, mencakup isu-isu kontemporer seperti pembangunan, pengetahuan, hingga pemecahan masalah.
“Semangat literasi harus dihidupkan kembali agar generasi mendatang tidak hanya cerdas, tetapi juga mampu menggerakkan kemajuan peradaban,” tambahnya.
Daftar Menerima Anugerah KIA 2024:
1. Penulis ASN Kemenag
Didi Junaedi
Ahmad Zacky
Masruhan
2. Penulis Masyarakat
Rosidin
Ali Mahfudz
Ahmad Husain Fahasbu
3. Pegiat Literasi
Aip Rochadi
Mintarsih
Abdul Karim
4. Perpustakaan Masjid
Jakarta Islamic Center
Masjid Raya Baiturrahman Aceh
Masjid Jabal Arafah Batam
Liputan: Sayed M. Husen
0 facebook:
Post a Comment