Ketua MDMC Aceh, Musliadi M. Tamin menyampaikan, ratusan murid SD, SMP dan SMA, beserta guru-guru Methodist di Jalan Pocut Baren Kota Banda Aceh menggelar simulasi bencana dengan menghadirkan para narasumber dan pelatih yang berkompeten.
“Simulasi bencana dimulai dengan penyampaian informasi mengenai pentingnya mitigasi bencana kepada siswa, agar dapat mengurangi risiko dan dampak bencana diantaranya dengan mengenali risiko bencana, memberikan kesadaran kepada siswa tentang risiko bencana, dan mengetahui tindakan yang diambil,” urainya.
Musliadi menyatakan komitmen MDMC Aceh untuk mitigasi yang dipertegas dengan aksi yang relevan guna mengurangi risiko, dengan sasaran para generasi muda agar siap mental dan fisik menghadapi bencana.
“Bencana sudah pasti datang, tetapi kita tidak tahu kapan bencana itu datang. Yang kita perlukan adalah tahu apa yang kita lakukan untuk mengurangi risiko,” tegasnya.
Simulasi bencana dikendalikan langsung oleh pelatih berpengalaman dari BPBA, Ichwan Zulmi. Dalam simulasi tersebut, ia membagi beberapa fase, mulai dari saat gempa, teknis mencari tempat aman, tindakan para peserta memahami lingkungan sekitar, melakukan proses evakuasi, hingga tindakan yang dilakukan jika terjadi tsunami.
“Semua kegiatan ini dipusatkan di komplek sekolah Methodis dengan menggunakan gedung berlantai empat untuk menampilkan peristiwa yang mendekati situasi sebenarnya,” ungkap Musliadi.
Setelah simulasi diadakan evaluasi dan diskusi dengan pihak Methodis yang terdiri atas Mardin Laoli, S.Pd, M. Pd (Kepsek SMA), David Kandar, S.Th, S. Pd (Pimpinan Yayasan Methodist Banda Aceh, Sheilisa, S. Pd (Kepsek SMP), Elianna Tarigan (Kepsek SD), Pdt. Supardi Silitonga, S.Th, (Ketum PGIW Aceh), Hasrat Lase (Sekum PGIW Aceh), serta Samuel Subroto, M. Th (Ketua I PGIW Aceh).
“Dalam keluarga kita harus memiliki kesepakatan cara bertindak saat terjadi gempa, memiliki kesepakatan titik kumpul mengantisipasi jika terpisah saat bencana. Saat seluruh komunikasi terputus, maka kita harus memiliki tempat dan sistem ketahanan keluarga yang baik,” jelasnya.
Kegiatan simulasi dihadiri Wakil Ketua PW Muhammadiyah Aceh yang membidangi MDMC, Lazismu dan LPPK, M. Yamin beserta fungsionaris MDMC dan Lazismu Aceh diantaranya, Agsutiar, Imam Abdillah Lukman, Handrino Juliansyah, Zulhilmi, serta Safa Banat Jamilah dari Pengurus Ranting IPM Baitul Arqam Sibreh. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment