Oleh: Syahrati, M.Si
Penyuluh Agama Islam Kab. Bireuen
Meskipun tidak semua perempuan menjadi ibu, namun setiap manusia pasti dilahirkan oleh seorang ibu. Dalam banyak ayat Al-Qur'an, perintah berbakti kepada ibu dan bapak senantiasa berdampingan dengan perintah untuk taat kepada Allah. Orang tua adalah sebab lahiriah keberadaan manusia di dunia. Jika mengesakan Allah adalah kunci utama meraih surga, maka keridhaan orang tua adalah kunci kedua. Allah SWT berfirman:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya…" (Q.S. Al-Isra' [17]: 23).
Dalam Islam, ibu memiliki kedudukan yang sangat mulia. Peran dan tanggung jawabnya diakui sebagai bentuk pengorbanan agung bagi keluarga. Rasulullah SAW pernah ditanya oleh Abu Hurairah RA, “Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?” Rasul menjawab, “Ibumu.” Lelaki itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasul menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasul kembali menjawab, “Ibumu.” Baru setelah itu Rasul menambahkan, “Bapakmu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menegaskan, kasih sayang dan penghormatan kepada ibu harus menjadi prioritas utama.
Hari Ibu bukan sekadar perayaan, melainkan momen refleksi untuk mengingat betapa besar peran ibu dalam kehidupan kita. Hari ini seharusnya menjadi pengingat untuk menjaga kemuliaan ibu di tengah perubahan zaman yang semakin dinamis. Sebagai pilar keluarga, ibu memegang tanggung jawab besar dalam menjaga nilai-nilai moral, spiritual, dan kasih sayang. Seiring dengan perubahan sosial dan budaya, tantangan yang dihadapi oleh ibu semakin kompleks dan memerlukan perhatian bersama.
Tantangan Ibu di Era Modern
Realitas modern membawa berbagai tantangan yang dapat menggerus kemuliaan peran ibu. Salah satunya adalah beban ganda yang harus dipikul. Di satu sisi, ibu memiliki tanggung jawab domestik dalam mengurus rumah tangga dan anak-anak. Di sisi lain, banyak ibu juga harus menjalankan tanggung jawab profesional di tempat kerja. Beban ini sering kali menyebabkan kelelahan fisik dan emosional, yang dapat berdampak pada kualitas interaksi dengan anak.
Kemajuan teknologi turut membawa dampak pada pola asuh dalam keluarga. Kehadiran gadget dan media sosial sering kali menjadi penghalang komunikasi langsung antara ibu dan anak. Anak-anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan perangkat digital dibandingkan berbincang dengan ibu. Akibatnya, hubungan emosional yang seharusnya erat justru berkurang, dan ibu kehilangan kesempatan untuk memberikan pengaruh positif yang mendalam.
Selain itu, tekanan sosial juga menjadi tantangan tersendiri. Di era yang semakin materialistis, ibu sering kali merasa dituntut untuk tampil sempurna dalam berbagai aspek kehidupan. Standar kecantikan, gaya hidup, dan parenting ideal yang dipamerkan di media sosial dapat memberikan tekanan psikologis dan mengganggu kesehatan mental para ibu. Padahal, kemuliaan ibu tidak ditentukan oleh penampilan fisik atau status sosial, melainkan dari ketulusan kasih sayang dan pengorbanannya.
Dukungan Keluarga dan Masyarakat
Menjaga kemuliaan ibu adalah tanggung jawab bersama. Anak-anak perlu diajarkan untuk menghormati ibu sebagai bentuk ibadah kepada Allah Swt. Lingkungan sosial juga harus mendukung peran ibu dengan tidak menilai mereka berdasarkan standar yang tidak realistis. Apresiasi dan penghargaan harus diberikan kepada semua ibu, baik yang bekerja di luar rumah maupun yang berfokus pada rumah tangga.
Pemerintah dan lembaga sosial memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan ibu. Kesetaraan gender, penghapusan kekerasan berbasis gender, dan akses pendidikan serta pekerjaan yang layak adalah bagian dari upaya menjaga peran ibu. Selain itu, pemberdayaan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan akan membantu menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis.
Hari Ibu adalah pengingat, di balik segala tantangan yang dihadapi, ibu tetaplah sosok yang harus dihormati dan didukung. Pengorbanan seorang ibu tidak dapat diukur dengan apapun. Oleh karena itu, sebagai anak, masyarakat, dan bangsa, kita memiliki tanggung jawab menjaga kemuliaan ibu. Dengan menjaga ibu, kita turut menjaga masa depan generasi yang penuh kasih, berakhlak mulia, dan berkarakter kuat.
0 facebook:
Post a Comment