LAMURIONLINE.COM | BANDA ACEH - Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al Hidayah Meusara Agung menggelar Tabligh Akbar, Rabu, (1/1/2025) setelah shalat subuh. Ketua BKM, Ustadz Ir. Faizal Adriansyah, M.Si, menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah Swt atas segala nikmat yang telah dilimpahkan.

Dalam tabligh tersebut, tausiyah disampaikan oleh Syech Dr. Abdurrahman Munis Al Laithy, ulama dan pengajar tajwid internasional dari Mesir. Ia hadir di Banda Aceh bertepatan dengan pelaksanaan Daurah Tajwid Internasional.

Syech Abdurrahman dikenal luas karena metode pengajaran tajwid yang mudah dipahami dan aplikatif. Ia pewaris sanad Al-Qur'an ke-29 yang bersambung langsung kepada Rasulullah saw. 

Dalam tausiahnya, ulama berusia 40 tahun ini menekankan pentingnya menjadi Ahlul Qur'an, mereka yang hidup dalam naungan Al-Qur'an, senantiasa mendengarkan, membaca, dan mengamalkannya dalam setiap aspek kehidupan.


Syech Abdurrahman  menceritakan pengalamannya di masa kecil yang penuh dengan kecintaan terhadap Al-Qur'an, suatu kebiasaan yang tumbuh berkat peran besar sang ibu. “Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya,” ujarnya.  

Dalam nasihatnya, Syech Abdurrahman menyampaikan pilihan dalam menyikapi Al-Qur'an, pertama membiarkan peluang belajar Al-Qur'an berlalu begitu saja tanpa rasa peduli; belajar Al-Qur'an sebatas untuk kebutuhan dasar, seperti bacaan shalat; dan berupaya menjadi yang terbaik dengan berlomba-lomba mempelajari dan memperdalam Al-Qur'an.

Di penghujung tausiyah, Syech Abdurrahman mengingatkan sabda Rasulullah saw: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.” (Sayed M. Husen)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top