Komunikasi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Setiap interaksi yang kita lakukan secara lisan dan tulisan merupakan bentuk komunikasi, yang berperan penting dalam menjalin hubungan sosial, memperkuat persahabatan, dan membangun kemitraan.

Keberhasilan dalam berkomunikasi sangat ditentukan oleh isi dan cara pesan itu kita sampaikan. Oleh karena itu, setiap individu perlu memikirkan etika saat berkomunikasi dengan lawan bicara. Etika komunikasi mencakup kesopanan, rasa hormat, dan kemampuan mendengarkan secara aktif.

Setiap manusia tentu saja memiliki kemampuan bicara yang berbeda. Melalui kemampuan berbicara, kita menyampaikan informasi, pendapat, atau gagasan kepada orang lain. Dengan berbicara, kita telah menyampaikan informasi yang menyangkut diri kita, orang lain, atau hal-hal lainnya. 

Namun, dalam syariat Islam, penggunaan lisan dilihat sebagai keterampilan, sekaligus amanah. Rasulullah saw mengajarkan agar kita berhati-hati dalam menggunakan lisan, yaitu dengan berkata benar. 

Sabda Rasulullah saw: "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim).

Seseorang akan mampu menghindari miskomunikasi yang kerap menjadi penyebab konflik atau kesalahpahaman dengan cara memperhatikan etika dan nilai-nilai Islam dalam berkomunikasi. Selain itu, komunikasi yang etis dan benar juga membuat seseorang lebih mudah diterima dalam lingkungan pergaulan keluarga, tempat kerja, dan masyarakat luas.

Seseorang menerapkan etika komunikasi dapat dimulai dengan menggunakan bahasa yang santun, menyampaikan pendapat tanpa menyakiti perasaan orang lain, dan memilih kata-kata yang tepat sesuai konteks. Dengan demikian, komunikasi menjadi sarana pertukaran informasi, menciptakan suasana yang harmonis, dan saling menghargai.

Jadi, saatnya kita menerapkan etika komunikasi dalam kehidupan ini, yang dilandasi dengan nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan kesantunan. Dengan begitu, setiap interaksi yang kita lakukan akan memberikan manfaat dan mempererat hubungan dengan orang-orang di sekitar kita, serta menjadi wujud nyata dari akhlak mulia. (Sayed M. Husen/Dari berbagai sumber)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top