LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH - Pemimpin harus bersikap adil dalam membuat kebijakan, dengan cara tidak hanya mengutamakan kelompok tertentu, melainkan melayani seluruh rakyat dengan sebaik-baiknya. Semua ini tanggung jawab besar yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.

Cedekiawan muslim Ustaz Dr KH Muharir Asyari Lc MAg menyampaikan hal itu dalam ceramah Subuh di Masjid Raya Baiturrahman (MRB), Banda Aceh, Sabtu, 18 Januari 2025 bertepatan dengan 18 Rajab 1446 Hijriah. 

“Keadilan merupakan salah satu etika penting dalam kehidupan bermasyarakat,” tegasnya.

Rasulullah saw bersabda tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah Swt di hari kiamat. Salah satunya pemimpin yang adil.

Dalam hadis lain dijelaskan, pemimpin yang adil adalah pemimpin yang disukai oleh rakyatnya, dan pemimpin tersebut juga mencintai rakyatnya. 

Filosofi yang terkenal, "Raja adil raja disembah, raja zalim raja dibantah," menjadi pengingat penting bagi para pemimpin.

Ustaz Muharrir menambahkan, banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan keutamaan dan pentingnya keadilan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.

Keadilan dapat diartikan sebagai sama dan seimbang. Sama artinya, pemimpin harus memberikan hak dan pelayanan yang sama kepada semua rakyat tanpa pandang bulu.

Maksud seimbang, misalnya dapat dilihat dalam keluarga, orang tua harus bersikap adil kepada anak-anaknya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka, seperti dalam pemberian uang saku yang disesuaikan dengan usia atau jenjang pendidikan.

Rasulullah saw menegaskan pentingnya keadilan dalam penegakan hukum. Ketika ada sahabat yang meminta keringanan hukuman bagi pelaku pencurian, Rasulullah bersabda bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, bahkan jika Fatimah, putri beliau, mencuri, maka hukumannya akan tetap dilaksanakan.

“Seorang hakim harus adil dan tidak memihak dalam keputusannya. Dalam hal ini, Rasulullah menjelaskan tiga kategori hakim, dua hakim masuk neraka, yaitu hakim yang tidak adil dan hakim yang bodoh. Satu hakim masuk surga, yaitu hakim yang adil,” pungkas mantan Rektor Unmuha ini. (Sayed M Musen/Darmawan Abidin)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top