Ia mengingatkan, usia umat Nabi Muhammad saw sebagaimana disebutkan dalam hadits, rata-rata berkisar antara 60 hingga 70 tahun, dengan sangat sedikit yang melampaui usia tersebut. Namun, kapan, dimana, dan bagaimana akhir kehidupan seseorang tetap menjadi rahasia Allah Swt.
“Oleh karena itu, setiap Muslim diingatkan selalu melaksanakan perintah Allah Swt, menjauhi larangan-Nya, memperbaiki hubungan dengan Allah, serta memperbaiki hubungan sesama manusia,” ungkap Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh ini.
Ustaz Hermansyah mengutip firman Allah Swt dalam Surah Al-Mulk ayat 2, yang artinya,
"Yang menjadikan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun."
Menurut Ustaz Hermansyah, ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian. Ujian itu untuk membedakan hamba-hamba yang baik dari yang buruk.
“Hikmah adanya kehidupan dan kematian untuk menguji manusia, sehingga terlihat siapa yang mampu beramal saleh dengan ikhlas,” ujarnya.
Ustaz Hermansyah mengatakan, pada akhir ayat tersebut Allah menegaskan keperkasaan-Nya. Tidak ada makhluk yang dapat menghalangi kehendak-Nya. Allah memuliakan orang-orang beriman dan menghukum mereka yang durhaka.
“Allah juga Maha Pengampun, memberikan ampunan kepada siapa saja yang mau bertaubat dengan sungguh-sungguh, menyesali dosa yang telah diperbuat, dan berjanji tidak mengulanginya,” tambahnya.
Ustaz Hermansyah menutup khutbah dengan pesan, agar umat Nabi Muhammad saw di akhir zaman ini selalu mempersiapkan amal saleh sebelum waktu kematian tiba. Setiap manusia pasti akan menghadapi kematian dan harus mempertanggungjawabkan segala amalannya di hadapan Allah Swt. (Sayed M. Husen/Muhammad Yani)
0 facebook:
Post a Comment