Orang berilmu menempati kedudukan penting dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya ayat Al-Qur'an yang menempatkan orang berilmu pada derajat yang tinggi dan mulia.  Dalam Surah Al-Mujadilah ayat 11, Allah Swt berfirman:  "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat."

Ayat ini menunjukkan, orang yang beriman dan berilmu memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah Swt. Ilmu adalah alat memahami ciptaan Allah dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran-Nya.

Al-Qur’an memposisikan orang-orang berilmu dengan kedudukan yang agung. Al-Qur’an juga mendorong umat Islam senantiasa menambah ilmu. Konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu menjadi sangat dianjurkan. Bahkan, Islam sejak awal menekankan keharusan membaca.

Menurut Mahdi Ghulsyani dalam bukunya yang berjudul The Holy Qur’an and the Science of Natural (1996), salah satu ciri yang membedakan Islam dengan agama lain adalah penekanannya terhadap masalah ilmu (sains). 

Al-Qur’an dan As-Sunnah mengajak kaum muslim mencari dan mendapatkan ilmu, kearifan, dan menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat tinggi.

Selain itu, Rasulullah saw mendorong umatnya tiada henti menuntut ilmu. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda:  "Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."

Hadits ini menegaskan, ilmu cukup bermanfaat di dunia dan menjadi sarana meraih kebahagiaan di akhirat. Islam tidak membatasi ilmu hanya pada ilmu agama, tetapi juga mendorong umatnya mempelajari berbagai cabang ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Dengan ilmu, manusia mampu membedakan antara yang benar dan salah, antara yang halal dan haram. Ilmu juga membuka pintu bagi kemajuan dan peradaban mulia. Oleh karena itu, menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, sebagaimana sabda Rasulullah saw: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)

Kesungguhan dalam menuntut ilmu akan melahirkan generasi unggul, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi dalam pembangunan umat, bangsa, dan negara. Dalam konteks ini, ilmu menjadi sarana mencapai kesuksesan duniawi, sekaligus sebagai media mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Seharusnya kita senantiasa menuntut ilmu dengan niat yang ikhlas dan menjadikannya sebagai bagian dari ibadah kepada Allah Swt. Dengan ilmu, kita dapat menjadi manusia yang lebih takwa dan mampu memberi  manfaat yang lebih besar di dunia ini. Dengan ilmu pula kita raih kebahagiaan dan derajat yang tinggi di dunia dan akhirat. 

Karena itu, dengan landasan ini pula, kita menganjurkan penguasa di Aceh memprioritas pembangunan sektor ilmu pengetahuan dan penguatan sumber daya manusia. Semestinya anggaran di bidang pendidikan menjadi prioritas, sehingga putra putri terbaik Aceh dapat menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 berbagai disiplin ilmu hingga ke luar negeri. (Sayed M. Husen/dari berbagai sumber)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top