Oleh: Juarian Anzib, S.Ag
Penulis Buku Wawasan Religius dan Inspirasi
Indahnya dunia ini jika dihiasi oleh wanita-wanita hebat yang mampu memberikan kontribusi luar biasa bagi peradaban, namun sosok-sosok luar biasa seperti itu tampaknya lebih banyak ditemukan pada masa-masa keemasan Islam, yang kini menjadi kenangan sejarah gemilang. Meski banyak wanita hebat di masa kini, sejarah Islam mencatat kehebatan para wanita yang tiada tandingannya, terutama pada era kejayaan Islam.
Mari kita singgah ke Andalusia, sebuah negeri yang pernah berada di bawah naungan Islam selama delapan abad. Negeri ini menjadi pusat peradaban dunia, menyimpan jejak kejayaan ilmu pengetahuan dan budaya. Di sana pula, seorang pemimpin terkenal, Khalifah Abdurrahman An-Nasir, memimpin dengan gemilang. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran besar seorang wanita mulia, ibundanya.
Dalam buku 66 Muslimah Pengukir Sejarah, Ummu Isra' binti Arafah mencatat kisah inspiratif ini. Islam pernah mendirikan Kekhalifahan Bani Umayyah di Andalusia. Salah satu khalifah yang paling terkenal adalah Abdurrahman An-Nasir. Ia seorang yatim yang ditinggal wafat ayahnya sejak berusia 21 hari. Ibunya dengan penuh kesabaran membesarkannya seorang diri, menjadikannya pribadi yang kuat, bijaksana, dan berjiwa kepemimpinan.
Sejak kecil, Abdurrahman An-Nasir dididik dengan nilai-nilai agama, moral, dan kepemimpinan. Ibunya menanamkan cita-cita besar dalam dirinya, menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana. Berkat pendidikan yang diberikan ibunya, Abdurrahman berhasil menjadi khalifah yang bukan hanya memimpin Andalusia, tetapi juga menaklukkan wilayah-wilayah di Eropa.
Di tengah gejolak dan pertumpahan darah yang melanda Andalusia, Abdurrahman tampil sebagai pemimpin tangguh. Bersama pasukannya, ia berhasil menaklukkan tujuh puluh benteng dalam satu kali pertempuran. Perjuangannya berlanjut ke Prancis hingga mencapai pusat Swiss, bahkan beberapa wilayah Italia pun tunduk di bawah kekuasaannya.
Kepemimpinan Abdurrahman An-Nasir yang berlangsung selama lebih dari lima puluh tahun menjadi salah satu periode keemasan Andalusia. Di bawah komandonya, Cordoba menjelma menjadi pusat peradaban, ilmu pengetahuan, dan budaya Islam. Para ulama, filosof, dan ilmuwan berkumpul di kota ini, menjadikannya mercusuar bagi dunia Islam dan Eropa.
Di balik semua pencapaian ini, ada peran besar seorang ibu. Wanita luar biasa ini tidak hanya membesarkan anaknya, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dalam jiwanya. Dengan kesabaran dan pengorbanan, ia mendidik putranya menjadi pemimpin yang tangguh, mulia, dan bertakwa.
Kisah ini menunjukkan betapa besar peran seorang ibu dalam membentuk generasi unggul. Seorang wanita mungkin memiliki fisik yang lemah, tetapi mentalnya bisa sekuat baja. Keteguhan hati, pengorbanan, dan doa seorang ibu mampu melahirkan generasi yang mengubah dunia.
Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua, khususnya para wanita, untuk terus berusaha menjadi sosok yang hebat dan mulia.
0 facebook:
Post a Comment