lamurionline.com -- Aceh Besar -- Demi meningkatkan kualitas proses belajar mengajar serta pengelolaan manajemen Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di Aceh Besar, Lembaga Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al-Qur'an (BADKO TPA) secara rutin mengadakan pelatihan bagi para ustadz dan pengelola TPA di Aula Kantor Camat Indrapuri Aceh Besar, Minggu (09/02/2025). Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan metode pengajaran yang efektif serta berbagi strategi dalam mengelola TPA agar tetap aktif dan berkembang.
Dalam sambutannya, Akhi Fakrizan selaku Direktur BADKO TPA Aceh Besar menekankan pentingnya kerja sama dalam memajukan pendidikan Al-Qur'an bagi anak-anak. "Kita akan terus mencari solusi, mengajak berbagai pihak untuk bermitra dan bersinergi dalam upaya membangun generasi Qur'ani. Di TPA inilah lahir para hafidz dan hafidzah yang kelak membanggakan orang tua, daerah, serta negara," ujarnya.
Pada awal tahun 2025, BADKO TPA Aceh Besar bersama Wadah Guru Ngaji Center (GNC) Provinsi Aceh mengadakan pelatihan khusus bagi para ustadz dan ustadzah TPA se-Aceh Besar. Kegiatan ini diikuti oleh 27 unit TPA dengan total peserta sebanyak 90 orang. Ke depan, BADKO TPA Aceh Besar berencana mengadakan berbagai program unggulan seperti Hafiz Cilik, Outbond untuk tenaga pengajar, Wisuda Akbar Bersama, Perayaan Tahun Baru Islam, Maulid, Isra Mi'raj, serta kelas bimbingan belajar khusus metode klasikal.
Pelatihan kali ini berlangsung selama satu hari dengan dua materi utama. Menariknya, peserta tidak dipungut biaya apapun, hanya membawa bekal makanan sendiri dari rumah, sehingga kegiatan ini diberi tema "Meuramin Guree Beut."
Materi pertama bertajuk "Mengajar Al-Qur'an Anti Gagal" disampaikan oleh Ustadz H. Mubashirullah, LC., M.Ag. Beliau menegaskan bahwa mengajar Al-Qur'an bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga sedekah jariyah yang bernilai pahala abadi. Mengutip hadits "Khairukum man ta'allamal Qur'an wa 'allamahu" (Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya), beliau mengajak para peserta untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran. Setiap santri yang dititipkan oleh orang tuanya ke TPA sudah memiliki niat untuk belajar, sehingga tugas ustadz dan ustadzah adalah membimbing mereka sesuai dengan kemampuan masing-masing. Materi ini juga membahas secara mendalam tentang makharijul huruf dan teknik pengucapan yang benar.
Materi kedua dibawakan oleh Ustadz Mardani dengan judul "Seni Mengelola Lembaga TPA." Dalam sesi ini, beliau menjelaskan bahwa sebuah TPA yang maju harus memiliki pemimpin dan pengurus yang memahami ilmu manajemen, yang mencakup enam aspek utama (6M): Man (Manusia): Memiliki tenaga pengajar yang handal. Money (Keuangan): Tersedianya dana operasional yang cukup. Machines (Perlengkapan): Fasilitas dan sarana yang memadai. Methods (Metode): Metode pengajaran yang efektif. Materials (Sarana dan Prasarana): Ketersediaan bahan ajar dan infrastruktur. Market (Pemasyarakatan): Promosi dan sosialisasi program ke masyarakat.
Selain itu, beliau juga menjelaskan fungsi manajemen POAC yang terdiri dari: Planning (Perencanaan): Merancang program dan kegiatan. Organizing (Pengorganisasian): Menyusun struktur kepengurusan. Actuating (Pelaksanaan): Mengarahkan dan menggerakkan seluruh elemen TPA. Controlling (Pengawasan): Mengevaluasi setiap program agar berjalan dengan baik.
Dalam mendirikan dan menjalankan TPA, perencanaan awal sangat penting, mulai dari pembentukan struktur organisasi, penerimaan santri baru, penyusunan kurikulum, hingga kegiatan ekstrakurikuler seperti wisuda dan pelatihan tambahan. Dengan manajemen yang baik, diharapkan setiap TPA dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi generasi Qur'ani di Aceh Besar.(Cek Man/*)
0 facebook:
Post a Comment