LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH – Indra Khaira Jaya, Direktur Pengawasan BLU, BLUD, BU Jasa Air, BUMD, dan BUMDes pada Deputi Bidang Akuntan Negara BPKP RI, menekankan pentingnya komitmen dalam menghadapi tantangan sebagai pondasi keberhasilan.
Pesan tersebut disampaikan dalam orasi ilmiahnya pada Rapat Senat Terbuka Wisuda Gelombang I Tahun 2025 Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Rabu (19/2/2025), di Auditorium Prof Ali Hasjmy kampus tersebut.
Indra Khaira Jaya, yang pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan BPKP Aceh tahun 2020, mengapresiasi UIN Ar-Raniry atas berbagai upaya peningkatan kinerja berkelanjutan.
Di antara capaian yang ia utarakan, seperti hasil penelitian dan pengabdian masyarakat di kampus itu yang mendapat rekognisi internasional dan diterapkan oleh masyarakat, dengan persentase mencapai 77,14% pada tahun 2022.
Selain itu, UIN Ar-Raniry juga aktif mendukung aksesibilitas pendidikan tinggi bagi masyarakat kurang mampu, dengan memfasilitasi 24,01% mahasiswa baru berasal dari kalangan ini.
“Tiga puluh program studi di UIN Ar-Raniry telah bermitra dengan mitra kerja strategis, menunjukkan upaya serius dalam meningkatkan kualitas lulusan,” tambahnya.
Indra juga mengungkapkan hasil survei kepuasan yang mencapai 84,25, membuktikan bahwa UIN Ar-Raniry mampu merespons kebutuhan masyarakat sebagai konsumen pendidikan.
Dalam orasinya, Indra Khaira Jaya mengutip filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, “Dengan Ilmu Kita Menuju Kemuliaan”. Ia memotivasi wisudawan bahwa ilmu dan pendidikan tidak sekadar tentang angka, melainkan bekal penting dalam menjalani kehidupan.
“Ilmu adalah kemuliaan dan bekal untuk berkiprah di semua lini kehidupan, baik bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara,” ujarnya.
Indra juga mengulas tiga tujuan sektor pendidikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, dengan tujuan akhir (immediate outcome) untuk menciptakan peserta didik yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
Untuk mencapai tujuan tersebut, ia menyoroti dua tantangan nasional yang harus dihadapi, yaitu peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan program penilaian siswa internasional.
“Kedua tantangan ini tidak boleh diabaikan,” tegasnya.
Di tingkat perguruan tinggi, Indra menyebut tantangan utama adalah rasio pengajar yang perlu ditingkatkan untuk mencapai kualitas pendidikan tinggi yang optimal.
Selain itu, ia mengingatkan para wisudawan akan tantangan penyerapan lapangan kerja. “Kita harus lebih kreatif dalam menyikapi tantangan ini,” ujarnya.*
0 facebook:
Post a Comment