lamurionline.com -- Aceh Besar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar, H. Saifuddin SE, membuka secara resmi Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Aceh Besar Tahun 2025 yang di adakan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam(PAI) Madrasah Ibtidaiyah (MI) Aceh Besar. Pelatihan ini mengusung tema Mengoptimalkan Potensi Siswa dengan Pembelajaran Berdiferensiasi”. Acara berlangsung selama dua hari, 19 – 20 Februari 2025, bertempat di Dekranasda Aceh Besar dan diikuti oleh 101 guru madrasah dari berbagai kecamatan di wilayah tersebut.

Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG), Khanif, S.HI, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini. Ia menjelaskan bahwa pelatihan berlangsung selama empat hari dengan konsep IN-ON: dua hari pertama peserta belajar di lokasi utama (IN), sedangkan dua hari berikutnya dilakukan di madrasah masing-masing (ON). Diharapkan para peserta dapat mengikuti pelatihan ini secara optimal, sehingga ilmu yang didapat bisa diterapkan dan dikembangkan di lingkungan madrasah mereka.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (K2M MI), Adriah, S.Ag., M.Ag., menyampaikan apresiasi kepada KKG PAI yang telah menginisiasi kegiatan ini. Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan profesionalisme guru madrasah.

Meski di tengah kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025, pelatihan ini tetap dapat berjalan dengan swadaya dari para kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Aceh Besar. “Sebelum mengembangkan potensi peserta didik, guru harus meningkatkan kualitas dirinya terlebih dahulu. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, guru harus mampu menyesuaikan diri agar dapat mengarahkan peserta didik ke hal-hal yang positif. Terima kasih kepada KKG PAI yang telah menyediakan wadah bagi guru untuk terus berkembang,” ujar Adriah.

Dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara, Kakankemenag Aceh Besar, H. Saifuddin SE, menegaskan bahwa tugas utama guru madrasah tidak hanya menghasilkan siswa yang unggul dalam bidang sains, tetapi jauh lebih penting adalah membentuk karakter dan budi pekerti luhur terhadap siswa, sehingga mendapatkan lulusan Madrasah yang handal dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan berkarakter akhlak mulia. “Setiap anak memiliki kemampuan dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, guru harus memiliki strategi yang tepat agar semua siswa dapat berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing,” ujar beliau.

Turut hadir dalam acara ini Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Ibtidaiyah (Pokjawas MI) Kankemenag Aceh Besar, Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (K2MMI) Aceh Besar, serta perwakilan dari Penerbit Erlangga, Masmedia, dan ASAR Humanity Aceh yang turut mendukung suksesnya kegiatan ini.

Setelah sesi pembukaan, kegiatan langsung dilanjutkan dengan pelatihan yang menghadirkan Kamarullah, M.Pd., Widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Kemenag Aceh, sebagai pemateri utama. Dalam paparannya, Kamarullah menjelaskan konsep Pembelajaran Berdiferensiasi, yaitu pendekatan pengajaran yang menyesuaikan metode, materi, dan penilaian berdasarkan kebutuhan, minat, dan kesiapan belajar siswa.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru madrasah di Aceh Besar dapat meningkatkan kompetensinya dalam mengelola pembelajaran yang lebih inklusif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga menghasilkan lulusan yang unggul baik dalam penguasaan ilmu pengetahuan maupun dalam akhlak yang mulia. (Herman)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top