LAMURIONLINE.COM | BIREUN - Plagiasi dan segala bentuk kecurangan akademik bukan hanya melanggar norma agama, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan. Oleh karena itu, dosen harus tegas dalam menindak setiap pelanggaran dan menanamkan budaya akademik yang jujur kepada mahasiswa,
Pembina Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI), Prof Dr Tgk Muntasir A Kadir menyampaikan hal itu dalam rapat awal semester genap Tahun Akademik 2024-2025 di Aula Kampus UNISAI, Samalanga, Jum’at, (21/2/2025).
Rapat tersebut dihadiri seluruh jajaran akademik, termasuk rektor, wakil rektor, dekan, serta para dosen dari berbagai fakultas, yang dibuka secara resmi oleh Rektor UNISAI, Dr Tgk Muhammad Abrar Azizi MSos.
Muntasir menyoroti pentingnya menjaga integritas akademik, salah satunya terkait fatwa yang baru saja dikeluarkan oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengenai larangan plagiasi dan berbagai bentuk kecurangan dalam dunia pendidikan.
Menurut Muntasir, fatwa tersebut harus menjadi pegangan bagi institusi pendidikan dalam membentuk lingkungan akademik yang berintegritas.
Pada bagian lain ia menegaskan, “Jangan abai dan lalai terhadap kewajiban serta tanggung jawab sebagai pendidik. Keberlanjutan dan kemajuan UNISAI tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor UNISAI Muhammad Abrar menjelaskan, dengan rapat awal semester diharapkan seluruh dosen UNISAI semakin termotivasi memberikan yang terbaik dalam mengabdi kepada institusi dan masyarakat luas.
“Keberhasilan institusi meningkatkan mutu pendidikan sangat bergantung pada komitmen para dosen dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh civitas akademika ntuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran, memperkuat penelitian, dan memperbanyak publikasi ilmiah sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Aceh.
Rapat membahas berbagai strategi memperkuat pengawasan terhadap karya ilmiah di lingkungan UNISAI, termasuk peningkatan sosialisasi etika akademik kepada mahasiswa, penerapan sistem deteksi plagiasi yang lebih ketat, serta penegakan sanksi bagi pelaku kecurangan akademik.
Para dosen diingatkan supaya terus meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian sebagai bentuk pengabdian kepada universitas, serta sebagai upaya mewujudkan visi besar UNISAI dalam mencetak lulusan berkualitas.
Rapat diakhiri dengan sesi diskusi yang membahas strategi peningkatan mutu akademik dan berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Seluruh peserta menyepakati perlunya sinergi dan kolaborasi mewujudkan visi UNISAI sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam yang unggul. (Syahrati)
0 facebook:
Post a Comment