Oleh: Dr. Emi Yasir, Lc., M.A
Ketua Prodi S2 HKI STIS Nahdlatul Ulama Aceh
Dalam hitungan hari, umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah yang menjadi momentum untuk memperbarui iman, meningkatkan ketakwaan, dan meraih ampunan Allah. Dengan beberapa hari sebelum Ramadhan tiba, pertanyaan penting patut kita renungkan bersama, apa persiapan terbaik yang harus kita lakukan?Ramadhan bukan sekadar ritual tahunan, melainkan "sekolah ruhani" yang memerlukan persiapan lahir dan batin. Tanpa persiapan yang matang, kita berisiko melewatkan kesempatan emas meraih keberkahan dan kemenangan di bulan penuh rahmat ini.
Makna dan Tujuan Puasa
Allah Swt berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 183: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Ayat ini menegaskan, tujuan puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi membentuk ketakwaan. Karena itu, persiapan Ramadhan harus dimulai dengan memahami hakikat ini.
Surah Al-Ahzab ayat 70-71 juga mengingatkan: "Bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu."
Persiapan menyambut Ramadhan harus mencakup tekad kuat untuk memperbaiki diri, baik dalam ucapan maupun perbuatan.
Persiapan Lahir dan Batin
Pertama, persiapan kesehatan, dilakukan mulai pola makan seimbang dan tidur teratur agar tubuh terbiasa dengan jadwal sahur dan ibadah malam.
Kedua, Persiapan ekonomi. Rencanakan keuangan untuk sedekah, zakat dan kebutuhan bulanan agar fokus ibadah tidak terganggu.
Ketiga, persiapan ilmu. Ikuti kajian pra-Ramadhan tentang fikih puasa, tadarus Al-Qur'an, dan hikmah Ramadhan agar ibadah lebih bermakna.
Keempat, persiapan spiritual dan mental dengan menjaga qalbu. Perbanyak istighfar, shalawat, dan evaluasi diri (muhasabah) untuk membersihkan hati dari dendam, riya’, dan penyakit jiwa.
Kelima, persiapkan niat. Kuatkan tekad untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum perubahan, bukan sekadar tradisi.
Keenam, target ibadah. Tetapkan target tilawah, sedekah harian, atau hafalan ayat agar ibadah lebih terarah.
Hasil Berpuasa
Jika dijalani dengan persiapan matang, puasa Ramadhan akan menghasilkan, pertama, takwa. Penyempurnaan iman melalui pengendalian hawa nafsu, QS. Al-Baqarah: 183.
Kedua, rasa empati. Lapar dan dahaga mengingatkan kita pada penderitaan kaum dhuafa, mendorong kepedulian sosial.
Ketiga, kesehatan. Puasa yang benar dapat memberikan manfaat detoksifikasi dan peningkatan metabolisme.
Keempat, kedamaian jiwa. Ibadah malam (tarawih, tahajud) dan dzikir memperkuat hubungan dengan Allah, menghadirkan ketenangan batin.
Menuju Pribadi Emas
Puncak persiapan Ramadhan adalah tekad menjadi "pribadi emas", yaitu manusia unggul yang konsisten dalam kebaikan pasca-Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling panjang umurnya dan paling baik amalannya." (HR. Tirmidzi).
Ramadhan adalah "pelatihan intensif" untuk membentuk kebiasaan positif: disiplin waktu, jiwa dermawan, dan ketahanan spiritual. Jika kebiasaan ini dipertahankan, kita akan menjadi pribadi yang: produktif, mengisi waktu dengan amal bermanfaat.
Juga pribadi berkarakter, jujur, sabar, dan rendah hati dalam segala situasi, serta menjadi ribadi inspiratif, teladan kebaikan bagi lingkungan.
Ramadhan Momentum Perbaikan Diri
Hari-hari menuju Ramadhan adalah kesempatan berharga untuk merancang roadmap ibadah. Jangan biarkan Ramadhan datang dan pergi tanpa makna. Mulailah dengan evaluasi diri, perbaikan fisik, dan penguatan spiritual. Ingatlah, Ramadhan bukan akhir, melainkan gerbang menuju versi terbaik diri kita.
Selamat mempersiapkan diri, semoga kita termasuk yang meraih gelar muttaqin (orang bertakwa) dan layak menjadi "pribadi emas"!
0 facebook:
Post a Comment