Plt Kepala MAN 3 Aceh Besar sedang membaca Pancasila di Pembina Upacara perdana.

lamurionline.com -- Aceh Besar – Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala MAN 3 Aceh Besar, Ismail Darimi, S.Pd.I., M.Ag., tampil sebagai pembina upacara perdana di MAN 3 Aceh Besar pada Senin, 10 Februari 2025. Dalam amanatnya, ia mengajak seluruh siswa untuk membangun semangat berprestasi dan menjadikan pendidikan sebagai bagian dari proses pembentukan karakter yang kokoh.

“Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi pendidikan adalah sistem didalamnya ada pembiasaan, pembinaan, bimbingan, dan pelatihan yang membentuk karakter yang kuat. Jika pendidikan hanya sebatas mentransfer pengetahuan, maka teknologi sudah bisa menggantikan peran itu. Namun, pendidikan sejati adalah membentuk karakter yang kuat, karena setiap siswa memiliki potensi untuk berprestasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ismail mengingatkan siswa agar selalu berusaha menjadi lebih baik setiap harinya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama seperti kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin, maka ia adalah orang yang terlaknat."

Menurutnya, prinsip ini harus menjadi motivasi bagi siswa untuk meningkatkan kualitas diri dalam ilmu, akhlak, dan ibadah. Ia juga mengutip kitab Ta'lim al-Muta'allim, yang menegaskan bahwa Allah SWT mencintai perkara yang luhur dan membenci perkara yang rendah.


"Jangan puas dengan keadaan biasa-biasa saja. Jadilah pribadi unggul yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain," tambahnya.

Di tengah amanatnya, Ismail menyisipkan analogi menarik yang mengundang tawa dan antusiasme siswa.
"Ubur-ubur dan ikan lele, apa sambungannya le?" tanyanya, yang langsung disambut respons ceria dari para siswa.

Ia lalu menjelaskan bahwa ubur-ubur melambangkan siswa yang hanya mengikuti arus tanpa tujuan jelas—belajar karena tuntutan, mudah menyerah, dan menghindari tantangan. Sementara itu, ikan lele mencerminkan pribadi yang adaptif, tangguh, dan berdaya juang tinggi.

“Jadilah seperti ikan lele—tahan banting, tidak takut menghadapi kesulitan, dan selalu berusaha berkembang dalam kondisi apa pun,” pesannya.

Di akhir amanatnya, Ismail juga menekankan pentingnya memahami konsep keadilan dalam Islam.
"Adil berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya yang benar. Dalam belajar, bergaul, maupun dalam kehidupan sehari-hari, kita harus selalu menjunjung tinggi sikap adil, jujur, dan bertanggung jawab," ujarnya.

Ia pun mengingatkan siswa untuk menjalankan tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab.

"Sebagai siswa, tugas utama adalah belajar—maka belajarlah dengan totalitas. Selain itu, kembangkan diri melalui ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat. Tingkatkan Ibadah kepada Allah, jangan lupa, taat kepada orang tua dan patuh kepada guru adalah kunci keberkahan ilmu. Insya Allah, kesuksesan akan mengikuti,” pungkasnya.[]

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top