LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH
- Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas (SAU), mengukuhkan enam profesor baru yang merupakan para pakar dari berbagai bidang keilmuan.

Pengukuhan ini dipimpin oleh Ketua Senat Akademik Universitas, Prof. Dr. Ir. Abubakar, M.S di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Rabu, (26/2/2025).

Keenam profesor tersebut adalah Prof. Dr. Drs. Razali, M.Pd, Prof. Dr. Abdullah, S.Pd, M.Si, Prof. Dr. Abdul Gani, M.Si, Prof. Dr. Razali, M.Pd, Prof. Dr. Drs. Amiruddin, M.Kes, serta Prof. Dr. Nasir Usman, M.Pd.

Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan mengaku bersyukur dengan laju pertumbuhan profesor, yang selama ini cukup tinggi. Saat ini jumlah profesor di USK sebanyak 211 orang.

"Pengukuhan profesor juga terasa sangat istimewa, karena enam profesor baru USK ini berasal dari fakultas yang sama, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)," kata Prof Marwan.

Prof. Razali berupaya mengkaji bagaimana transformasi kurikulum bahasa di perguruan tinggi. Kajian ini bertujuan untuk menemukan strategi yang efektif, dalam meningkatkan minat mahasiswa dalam komunikasi dan literasi.

"Kajian Prof Razali sangat  penting dan patut menjadi perhatian kita bersama khususnya para pemangku kebijakan di dunia pendidikan. Sebab di era digital dan globalisasi, keterampilan komunikasi dan literasi menjadi kompetensi utama yang harus dimiliki oleh mahasiswa agar dapat bersaing di dunia kerja dan masyarakat luas," sebut Prof Marwan.

Lalu Prof. Abdullah, mengkaji strategi mitigasi konflik antara gajah Sumatera dengan manusia, melalui pendekatan ekologi perilaku dan teknologi peringatan dini. Demi menuju koeksistensi antara manusia dan gajah.

"Prof Abdullah menilai, koeksistensi antara manusia dan gajah Sumatera bukan  hal yang mustahil. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh bersama, yaitu pengembangan model konservasi berbasis komunitas, kerja sama multi pihak, serta edukasi dan kampanye kesadaran," bebernya.

Kemudian Prof Abdul Gani, mengkaji bagaimana mengkonversikan sampah organik menjadi KOMARASCA (Kompos-Arang-Asap Cair). Riset ini tentu saja sangat menarik, sebab permasalahan sampah adalah masalah kita bersama yang tidak akan pernah dapat dituntaskan 100%.

Meskipun demikian, permasalahan sampah dapat diminimalisasi keberadaannya. Hal ini kemudian menggerakan Prof Abdul Gani meneliti bagaimana mendegradasi sampah organik dengan cara mengkonversinya menjadi KOMARASCA.

"Hasil kajian ini diharapkan mampu menjadi jawaban atas permasalahan sampah kita hari ini. Dengan demikian, kelestarian lingkungan atau keberlanjutan hidup kita menjadi lebih baik," ujar Prof Marwan.

Selanjutnya, Prof Razali pakar di bidang belajar motorik. Meneliti bagaimana caranya melakukan penguatan physical literacy melalui motor learning.

Dalam kajiannya ini, membuktikan besarnya manfaat dari implementasi kebijakan yang mendukung motor learning dan physical literacy.

"Riset ini patut menjadi rujukan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mampu memperkuat keterampilan fisik, mental dan sosial siswa, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan," sebut Prof Marwan.

Kemudian Prof Amiruddin. Nama yang tidak asing, orangtua asuh mahasiswa KIP K di asrama USK. Mengkaji dinamika psikologi sosial dalam olahraga kunci meningkatkan motivasi dan prestasi atlet. 

Ia menilai, psikologi sosial berperan penting dalam dunia olahraga, terutama dalam memahami bagaimana interaksi sosial dan dinamika kelompok mempengaruhi motivasi dan performa atlet.



"Kajian Prof Amiruddin dapat menjadi pondasi penting khususnya dalam pembinaan atlet. Sebab dengan menerapkan prinsip-prinsip psikologi sosial, kita dapat membantu atlet dan tim untuk mendapatkan prestasi yang terbaik," jelasnya.

Terakhir, Prof Nasir yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mengkaji bagaimana merevitalisasi manajemen pendidikan, demi menciptakan pengembangan sekolah yang berdaya saing global.

"Hasil risetnya menjelaskan, manajemen mutu dalam sekolah, kepemimpinan mutu, dan pengembangan kompetensi guru serta tenaga kependidikan adalah elemen-elemen yang saling terkait dan penting untuk mencapai keunggulan pendidikan," sebut Prof Marwan. (Sayed M. Husen)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top