LAMURIONLINE.COM I ACEH - Koordinator Bidang Promosi dan Edukasi PKMB UIN Ar-Raniry, Ustaz H Asyraf Muntazhar Lc MA menyampaikan tausiyah Subuh di Masjid Jamik Baitul Jannah Tungkop, Senin, (17/3/2025). Dalam tausiyahnya, ia mengingatkan, bulan Ramadhan merupakan bulan keampunan dan momen turunnya Alquran sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Ustaz Asyraf menekankan pentingnya memanfaatkan bulan suci ini untuk memohon ampunan atas segala dosa, memohon dilapangkan jalan menuju surga, dan dijauhkan dari api neraka. Ramadhan waktu yang sangat berharga bagi umat Islam mendekatkan diri kepada Allah melalui ketaatan dan ibadah, termasuk menjalankan puasa dengan sebaik-baiknya.
Ia juga menekankan, kesempurnaan puasa tidak hanya terletak pada menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala hal yang dapat mengurangi nilai ibadah tersebut. Umat Islam dianjurkan terus memperdalam ilmu tentang puasa agar dapat menjalankannya dengan penuh makna dan menjadikannya sebagai sarana memperbaiki pola hidup sehari-hari.
Mengutip pandangan Imam Al-Ghazali, Ustaz Asyraf menjelaskan, puasa terbagi dalam tiga tingkatan, puasa awam, puasa khawas, dan puasa khawasul khawas. Hal ini menjadi motivasi bagi setiap muslim untuk meningkatkan kualitas puasanya, dari sekadar menahan lapar dan dahaga menuju tingkatan yang lebih tinggi, yakni pengendalian diri secara total dalam rangka meraih ketakwaan.
Lebih lanjut, ia mengajak jamaah mengambil inspirasi dari ibadah puasa yang juga diwajibkan kepada umat-umat terdahulu, meskipun dengan bentuk dan syariat yang berbeda. Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat atau merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Dalam konteks puasa Ramadhan, umat Islam diperintahkan menahan diri dari hal-hal bersifat hayawaniyah seperti makan, minum, hubungan suami istri pada siang hari, dan dari aspek insaniyah seperti ucapan dan perbuatan yang dapat merugikan diri dan orang lain. Semua ini bertujuan untuk mencapai derajat ketakwaan yang lebih tinggi.
Ustaz Asyraf juga menyoroti, keutamaan puasa sangat besar, sehingga banyak orang tetap memilih untuk berpuasa meskipun dalam kondisi sulit, bahkan jika ancaman terhadap nyawa sekalipun. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya puasa dalam kehidupan seorang muslim.
Selain sebagai bulan keampunan, Ramadhan juga menjadi momen istimewa karena pada bulan inilah Alquran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Karena itu, umat Islam diminta berpegang teguh pada Alquran dalam menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan agar tidak terjebak dalam hawa nafsu yang mendorong saling menguasai dan mempengaruhi dengan cara yang tidak haq.
Di akhir tausiyah, Ustaz Asyraf mengajak jamaah menjadikan puasa sebagai sarana muraqabatullah, yakni merasa selalu diawasi oleh Allah, sehingga mendorong setiap individu untuk melakukan yang terbaik sesuai dengan tuntunan Alquran. Dengan demikian, Ramadhan menjadi momen peningkatan ibadah, juga kesempatan meningkatkan kualitas diri menuju kehidupan yang lebih baik. (Sayed M. Husen/Saifuddin A. Rasyid)
0 facebook:
Post a Comment