LAMURIONLINE.COM | BIREUN - Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Bireuen kembali menggelar program edukatif generasi muda melalui Program REHAT (Refleksi Ramadhan Penuh Hikmah) bersama Penyuluh Bireuen di SMK Negeri 1 Jeunieb dan SMK Negeri 1 Bireuen, dengan mengusung tema Menjadi Remaja Keren: Beretika, Bijak, dan Peduli.
Kepala SMKN 1 Jeunieb Feri Irawan MPd dalam acara pembukaan di Seulanga Meeting Room, Kamis (6/3/2025) pagi, mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karakter akhlak mulia para siswa. Menjadi pondasi siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, maupun dilingkungan masyarakat.
“Semoga dengan kegiatan ini menambah keimanan dan ketakwaan siswa, sehingga akan terbentuk karakter akhlak yang karimah dan menjadi generasi penerus Bangsa Indonesia yang unggul,’’ujarnya.
Ketua IPARI Bireuen Drs Muzakir dalam sambutannya menyampaikan, program ini merupakan bagian dari upaya Penyuluh Agama dalam membimbing, memberikan pendampingan dan wawasan kepada siswa dalam membangun karakter, serta kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman.
"Remaja bukan sekadar masa muda yang penuh semangat, tetapi juga masa pembentukan karakter. Menjadi remaja keren bukan hanya soal gaya, tapi bagaimana kalian bisa beretika dalam pergaulan, bijak dalam bersikap, dan peduli terhadap sesama," ungkapnya.
Ia juga mengajak para siswa menjadikan Ramadhan sebagai momen refleksi dalam memperbaiki diri dan menanamkan kebiasaan baik.
Tiga narasumber dihadirkan menyampaikan materi yang relevan dengan kehidupan remaja saat ini. Dalam sesi pertama, Muhammad Adam menyampaikan materi tentang Jati Diri Remaja, yang fokus membahas pentingnya adab dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
"Menjadi remaja yang keren itu bukan hanya soal penampilan, tetapi bagaimana kita bersikap sopan, menghormati orang lain, dan menjaga tata krama dalam pergaulan. Jika kita memiliki adab yang baik, orang lain akan lebih menghargai kita dan hubungan dengan lingkungan sekitar pun menjadi lebih baik," jelasnya.
Sementara itu, Putri Mizanna menyajikan materi Melek Digital: Bijak Bermedia Sosial. Dalam paparannya, ia menjelaskan dampak positif dan negatif dari penggunaan media digital, dan bagaimana remaja dapat lebih bijak dalam menyaring informasi, menghindari hoaks, dan menjaga etika berinteraksi di dunia maya.
Ia menyoroti bahaya kecanduan media sosial dan bagaimana siswa dapat mengelola waktu mereka agar tetap produktif.
Syahrati sebagai narasumber terakhir mengupas tentang Sahabat Sejati: Membentuk Karakter Anak yang Tangguh dan Peduli.
Ia menilai penting memilih sahabat yang baik sangat penting dalam membantu membentuk karakter anak yang tangguh dan peduli. Materi ini tidak hanya disampaikan secara teori, tetapi juga melalui pendekatan interaktif yang mengajak peserta lebih aktif berpartisipasi.
Syahrati memulai sesi dengan ice breaking yang melibatkan peserta dalam diskusi ringan, bertujuan mencairkan suasana dan menggugah minat peserta agar lebih terbuka dalam berbagi pandangan mereka tentang pentingnya karakter dalam mencegah kekerasan terhadap anak.
“Karakter yang tangguh dan peduli itu terbentuk dari pilihan-pilihan kecil yang kita buat setiap hari, termasuk pilihan untuk bergaul dengan siapa. Karena itu, pilihlah sahabat yang bisa membawa remaja ke jalan yang baik, yang mendukung impian dan yang akan selalu membantu menjadi pribadi yang lebih kuat,” pesannya. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment