LAMURIONLINE.COM | BIREUN
- Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Bireuen menggelar Safari Ramadhan di tiga lokasi, yaitu Masjid Al Mabrur Simpang Mamplam, Masjid Baitul Abidin Kota Juang, dan Masjid Babut Taqwa Kutablang pada Minggu, (2/3/2025) bertepatan dengan 2 Ramadhan 1446 H.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program REHAT (Refleksi Ramadhan Penuh Hikmah) Bersama Penyuluh, yang tidak hanya berfokus pada safari masjid, tetapi juga mencakup bimbingan remaja di sekolah-sekolah, serta tausiyah Ramadhan melalui platform digital seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Facebook.

Dalam safari ini, tiga penceramah hadir menyampaikan tausiyah Ramadhan dengan tema yang beragam. Tgk Dedi Mizwar membawakan ceramah berjudul Empat Golongan yang Dirindukan Surga, yang mengajak jamaah meneladani sifat-sifat mulia yang dijanjikan surga oleh Allah Swt. 

Tgk Birrul Walidin membahas Tahapan Pensyariatan Puasa Ramadhan, menjelaskan kewajiban puasa dalam Islam ditetapkan secara bertahap dan hikmah di baliknya. Sementara itu, Tgk Haryadi menyampaikan tausiah bertema Tiga Tujuan Puasa Ramadhan, yang menekankan makna puasa sebagai sarana mencapai ketakwaan, melatih kesabaran, dan mempererat hubungan sosial.

Selain menyampaikan tausiah, IPARI Bireuen menyalurkan sajadah, mushaf Al-Qur’an, dan sumbangan uang yang dikumpulkan dari para penyuluh agama Islam di Bireuen. Bantuan ini diharapkan memberikan manfaat bagi jamaah dan mendukung kegiatan keagamaan di masjid-masjid yang menjadi lokasi safari Ramadhan.

Di samping safari ke masjid, program REHAT juga mencakup bimbingan remaja di sekolah-sekolah. Kegiatan ini bertujuan membentuk karakter islami yang kuat, membekali generasi muda dengan pemahaman agama yang kontekstual, dan menanamkan nilai-nilai akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua IPARI Bireuen, Drs Muzakir, mengapresiasi semangat para penyuluh dalam menyukseskan program ini. Dalam keterangannya, ia menyampaikan, program ini berupaya menjangkau lebih banyak kalangan, tidak hanya di masjid, tetapi juga di sekolah-sekolah dan melalui media digital. 



Dengan semangat kebersamaan, penyuluh agama diharapkan menjadi cahaya bagi umat di bulan yang penuh berkah. Ia juga berharap, program ini terus memberikan manfaat dan memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan semangat Ramadhan lebih terasa, tidak hanya di masjid, tetapi juga di tengah masyarakat dan generasi muda. “Program REHAT kiranya menjadi sarana dakwah yang efektif dalam membangun kesadaran keagamaan dan memperkuat nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat,” pungkas Muzakir. (Syahrati).

Editor: Sayed M. Husen

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top