LAMURIONLINE.COM | BIREUN
  - Kantor Kementerian Agama (Kemanag) Kabupaten Bireuen melalui Seksi Bimas Islam menggelar Penguatan Kelompok Kerja Majelis Taklim Tahun 2025, di Oproom Kantor Kemenag Bireuen, Rabu (20/3/2025). Kegiatan ini diikuti 38 pimpinan Majelis Taklim dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bireuen, yang merupakan binaan langsung dari Penyuluh Agama Islam.

Dalam laporan panitia,  Mulyadi  SPd menyampaikan, kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas dan sinergi antar majelis taklim, serta memperkuat peran kelembagaan majelis taklim sebagai motor penggerak dakwah dan pemberdayaan umat di tingkat akar rumput.

Acara dibuka secara resmi oleh Kasubbag Tata Usaha Kemenag Bireuen, H Rifal Fauzal SH,  yang dalam sambutannya menegaskan, keberadaan majelis taklim sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang moderat, inklusif, dan memiliki daya saing di era digital.

"Majelis taklim adalah garda terdepan dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan yang damai dan sejuk kepada masyarakat. Maka penting bagi kita terus memperkuat kelembagaan dan memperbarui metode dakwah agar sesuai dengan tantangan zaman," ujarnya.  

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, Ustaz Bahagia Hadi  SPdI M.Pd Gr, dengan materinya yang berjudul Kurikulum Majelis Taklim Berbasis Moderasi Beragama dan Transformasi Digital.  

Ia menekankan pentingnya majelis taklim untuk mengadopsi pendekatan moderasi beragama dalam setiap kegiatan pengajian dan dakwahnya. Selain itu, ia juga mengajak para pimpinan majelis taklim memanfaatkan teknologi digital, seperti media sosial dan platform daring, sebagai sarana penyebaran dakwah yang lebih efektif di tengah masyarakat modern.



Sementara itu, Iskandar  SHI  CPM, menyampaikan materi bertajuk Revitalisasi Kelembagaan Majelis Taklim untuk Pemberdayaan Umat. Dalam paparannya, ia menyoroti pentingnya penguatan struktur organisasi majelis taklim agar lebih profesional dan mampu merancang program-program pemberdayaan umat yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial keagamaan.

Ia mengharapkan,  majelis taklim di Kabupaten Bireuen mampu menjadi wadah yang tidak hanya fokus pada kajian keagamaan, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pembangunan masyarakat yang religius, moderat, dan berdaya saing. (Syahrati)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top